Test Footer

Home » » Logika & Perasaan Bersatu Dalam Manajemen Stress

Logika & Perasaan Bersatu Dalam Manajemen Stress


Logika & Perasaan Bersatu Dalam Manajemen Stress


Artikel sebelumnya saya memposting tentang 4 Macam Tipe Kepribadian yang mana artikel tersebut berkaitan dengan sifat-sifat atau kepribadian seseorang dalam kehidupan sehari-hari, yang tentunya sering kali kita jumpai di dalam kita bergaul dengan masyarakat, teman, sahabat, maupun keluarga, namun semua perbedaan sifat/ kepribadian itu bukan menjadi halangan bagi kita untuk trus saling menghormati, menghargai dan saling menyayangi antar sesama. Diharapkan dengan adanya admin memposting artikel itu agar kita bisa introkspeksi diri, berbenah diri sehingga menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Pada artikel ini admin aloneartikel akan memposting hal-hal yang berbau dengan logika dan perasaan, konon katanya kalau logika itu lebih di dominasi oleh pria sedangkan perasaan itu lebih di dominasi oleh wanita, keduanya bisa dilihat dengan cara bagaimana mereka dalam menyelesaikan suatu masalah. Benarkah demikian mari kita silahkan baca artikel di bawah ini.

LOGIKA & PERASAAN BERSATU DALAM MANAJEMEN STRESS
Alhamdulillahirobbilalamin, rasanya seneng banget ya sobat aloneartikel, karena kita masih dipertemukan dengan tahun 2016 ini. Rasanya baru kemarin aja kita berada di awal tahun 2015 lalu. Di awal tahun ini, tentunya kita mempunyai banyak harapan yang ingin diwujudkan. Namun apabila harapan itu nggak terwujud, tentunya kita akan merasa sedih, dan jika terus-menerus bersedih, bisa jadi stress dong kita?hehee,,. Ada pepatah mengatakan bahwa, semakin tinggi pohon, maka semakin kencang pula anginnya. Semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan semakin besar pula masalah yang akan dihadapinya. Atau bisa juga, semakin bertambahnya tahun, semakin lama semakin kompleks permasalahan yang ada.

Stress bisa disebabkan karena masalah-masalah yang datang pada kita tidak bisa diselesaikan, Lalu, masalah itu sendiri apa sih? Masalah itu sendiri bisa dikatakan sebagai harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Kalau kita tidak siap menghadapi masalah yang datang pada kita, kita bisa mengalami stres low,,, eiittsss..... nggak hanya itu, stres juga bisa menimbulkan berbagai dampak pada diri kita. Bisa saja kegiatan dan tugas-tugas kita akan menjadi berantakan, atau juga malah tubuh kita sendiri bisa jadi ngedrop deh,,, jiwa dan raga itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Kalau jiwa atau pikiran kita stres, tentunya fisik kita akan terkena dampaknya. Misalnya saja pusing, panas, mual-mual, dan masih banyak yang lainnya, atau istilah bekennya sih disebut psikosomatis.


Tenang saja sobat aloneartikel, untuk menghadapi permasalahan yang datang, kita bisa menggunakan suatu manajemen stres nih... masing-masing dari kita tentunya punya cara tersendiri untuk menghadapinya. Biasanya sih, para cowok lebih menonjolkan logika untuk menghadapi suatu masalah. Dan begitu pula sebaliknya, cewek lebih berperasaan banget deh, emosionalnya yang ditonjolin. Cowok menganggap, cewek itu cengeng dan sukanya nangis jika sedang menghadapi masalah. Dan cewek pun terkadang menganggap bahwa cowok itu manusia yang nggak nangis dan identik berkelahi jika tengah menyelesaikan masalah. Sebenarnya sih, antara logika dan perasaan nggak melulu musuhan dalam menyelesaikan suatu masalah. Justru keduanya sangat dibutuhkan lho,,.sekarang gini aja deh jika dalam menyelesaikan masalah anda lebih menggunakan logika atau perasaan? hehe.....

Menurut mas Andika Mardi Admaja, mahasiswa jurusan Teknik Pendidikan Universitas Negeri Malang dan sebagai ketua forum Pengajar PPM Baitul Jannah ini mengutarakan bahwa logika memberikan gambaran langkah-langkah yang rasional dan sistematis, sedangkan perasaan memberikan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat kondisional. Keduanya diperlakukan dalam manajemen stres karena bila hanya menggunakan perasaan, maka keputusan yang diambil cenderung berubah-ubah setiap waktu tergantung dengan kondisi hati. Namun jika hanya menggunakan logika, terkadang keputusan yang diambil tidak memperhitungkan nilai-nilai kemanusiaan. So, logika dan perasaan harus selaras berjalan beriringan di dalam hidup kita, terutama sebagai manajemen stres.

Dalam menghadapi stres, mas andika berpesan nih untuk kita semua, supaya meninjau kembali pemahaman kitab dari agama yang kita anut masing-masing, karena kebanyakan stres disebabkan perasaan dan logika yang tidak sesuai dengan kitab kita, insya alloh. Yuppss... setuju banget deh sma mas andika. Nah, buat sobat aloneartikel yang keren-keren, selamat mencoba untuk menyatukan logika dan perasaan di dalam manajemen stres... semangat.



Demikian postingan tentang  Logika & Perasaan Bersatu Dalam Manajemen Stress yang bisa aloneartikel tulis, semoga kita semua bisa mengatasi permasalahn-permasalahan yang menimpa pada diri kita dengan sikap dewasa, bijaksana dan sabar. Bukan hanya mengandalkan logika saja atau perasaan saja, namun keduanya bisa kita persatukan untuk bisa mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah. Terima kasih anda sudah berkunjung ke blog kami semoga apa yang aloneartikel tulis bisa bermanfaat semuanya untuk anda, jangan lupa like, koment & share artikel ini kepada semua orang, karena itu merupakan apresiasi anda untuk kami agar kami trus memposting hal-hal yang bermanfaat, tentunya semua itu untuk anda.

0 komentar:

Post a Comment