Pages

Monday 21 November 2016

Kumpulan Puisi Dengan Tema Indahnya Pagi, Heningnya Malam

Kumpulan Puisi Dengan Tema Indahnya Pagi, Heningnya Malam
Mobogenie.com
Artikel Perjuanganku di Universitas Airlangga Belum Berakhir yang admin posting kemarin adalah artikel yang saya ikutkan competition blogging, doakan ya sobat semoga bisa lulus seleksi dan menang.

Kumpulan puisi Yang bercerita tentang kehidupan manusia kali ini adalah alunan estetika kata-kata dan kutipan renungan kehidupan yang penuh makna terangkai.

Kehidupan memang penuh misteri dan dinamika dimana didalam menjalaninya kita selalu mendapatkan berbagai hal tak terduga. Yang jelas hidup ini terus berjalan apapun yang terjadi.

Kumpulan puisi di bawah ini bisa anda baca sebagai motivasi akan indah dan sulitnya kehidupan yang fana ini. 


Kala Lampu ditepi Jalan itu dinyalakan, warna hitam mengitari kehidupan antar manusia, maka kehidupan yang terang benderang ditemani mentari berubah suasana.

Sebahagian manusia menyangka bahwa waktu itu adalah waktu yang paling tepat menjadikannya sebagai baju istirahat penghilang kepenatan dan keletihan. Sedangkan sebahagian lainnya menjadikan waktu malam sebagai pengais rezeki dan berkumpulnya komunitas yang sewarna dengannya.

Heningnya malam dapat dirasakan oleh orang orang yang memiliki hati untuk tetap berbicara tanpa untaian kata dan dimengerti oleh jiwa jiwa yang membutuhkannya.

Heningnya malam di pedesaan atau dipinggiran kota besar akan terdengar suara suara binatang tertentu yang memang terbangun untuk mempertahankan hidup mereka dari kelaparan dan ketidakmampuan berjalan di waktu terang.

Heningnya malam terucap seuntai doa untuk para sahabat terdekat dan terjauh agar selalu dalam lindunganNYA.

Rembulan

Pagi tadi, ku lihat sang rembulan masih menampakan wajahnya disana.
Bersama gemintang di samudra awan.

Pagi tadi, aku menatapnya kagum. Terbesit tanya dan heran dalam benak.
Ku coba menatapnya lekat-lekat seraya bertanya.

"HAI BULAN! Sedang apa kau disana?"
Bulan hanya diam dan tersenyum cerah kepadaku.
Kembali ku bertanya padanya.

"Ini sudah pagi, sudah waktunya mentari yang menggantikan posisimu! Tidakkah kau lelah sedari malam kau berada disana?"

Lagi lagi ia hanya tersenyum.
Aku tak mau kalah, kembali ku bertanya
"Bulan, mau sampai kapan kau menunggu disana? Menatap kami dari heningnya malam hingga jernihnya pagi.

Tidakkah kau ingin beristirahat?
Bertukar peran dengan mentari hingga senja dan akhirnya kembali ketika malam tiba lagi ?
Bulan, aku iri denganmu.

Sudah sepagi ini dan sudah waktunya kau istirahat tapi kau tetap berada disana.
Menerangi kami dan memberikan keindahan di kala fajar.
Menerangi kami hingga mentari terbangun dan sadar akan tugasnya.
Bulan, semoga aku bisa sepertimu.

Bersinar walau tak secerah mentari.
Bersinar walau harus memerlukan mentari.
Bersinar tanpa pamrih.

Bulan, terima kasih telah membuat pagiku indah.
Terima kasih telah memberikan energi positif untuk akhirnya bertemu mentari dan senja.
Sampai jumpa malam nanti. Semoga dalam keheningan malam nanti aku dapat menjumpaimu kembali.

 "Harapku"

Alhamdulilah...kata itulah yang selalu ingin saya ucapkan menjelang subuh. Namun terkadang jangankan sempat mengucapkan ,ingat saja tidak. Hemh... karena banyaknya masalah menghimpit yang datang silih berganti.Satu belum selesai yang, lain sudah antri. Selalu berusaha menyelesaikan satu persatu agar tidak menimbulkan masalah baru .Yaa Rabb disetiap doa yang saya ucapkan fainnama'al usri yusro .Innama'al usri yusro...janjiMu disetiap kesulitan bersama kemudahan. Seharusnya aku pegang teguh. Tapi tetap saja keyakinan saya terusik dengan masalah yang bagiku berat dan kebingungan mencari jalan keluarnya. Hingga bulir- bulir bening ini tak henti berjatuhan disaat kepala bersujud mengharap limpahan rahmatMu disepertiga heningnya malam.
AnneAhira.com

Dini hari langit terlihat sangat mengesankan. Mentari belum terbit, namum kejora setia memancarkan sinarnya.

Hangatnya melelehkan kebekuan hati di tengah dinginnya dini hari. Ingin aku berterimakasih kepada Sang Pengatur Rotasi atas kesempatan yang Ia berikan. Kesempatan untuk dapat melihat terbitnya mentari.

Tak lama kemudian mentari terbit. Sapanya dibalas dengan dinginnya hawa. Ini memang musim hujan, tapi entah kenapa pagi ini hawa dingin menerpa tanpa adanya hujan. Kabut tipis mulai turun membatasi pandangan mata.

Sekejap kemudian kabut menghilang digantikan panas teriknya sang mentari
Meski demikian panas tak mengurangi minat bocah-bocah kecil ini untuk bermain dalam kecerian. Berlarian, bermain dengan sepatu roda, bersepeda. Mereka menikmati ceria dan cerahnya pagi ini.

Namun musim tak bisa berbohong. Semakin siang panas semakin menyengat. Gumpalan uap air berkumpul pada langit-langit itu. Panas mentari sedari tadi pagi terperangkap menambah gerah penghuni belahan bumi ini. Tanda-tanda hujan deras akan datang.

Ya, siang itu hujan deras datang. Sangat deras, hingga banjir menutupi beberapa ruas jalan. Tapi jangan salah. Tak semua penghuni menggerutu dengan datangnya hujan ini. Ada tukang ojek payung yang mengais rejeki. Ada pemilik warung kelontong yang mendapat rejeki dari para pembeli yang mau tidak mau berteduh di depan warung. Sore ini? Aku tak bisa meramalkan apa yang terjadi pada sore, senja, hingga malam nanti. Aku hanya berharap sore nanti mentari kembali menampakkan diri hingga aku bisa menikmati senja yang penuh pesona. Senja yang penuh keikhlasan. Keikhlasan untuk melepas perginya mentari sehingga aku bisa dengan bahagia menyapa bintang-bintang dan bulan. Kembali menikmati keheningan malam yang sejuk. Malam. Saat aku pulang ke rumah yang kurindukan untuk menikmati keheningan dan kedamaian. Semoga.


Judul 》 Mari Menangkan !!!

Karya : Rinanggi Mustika Ratu

Pagi, syarat akan udara dingin. Udara tersebut tak akan mampu dimenangkan oleh pemalas.

Pemalas akan tetap tidur dalam lelap buaian mimpinya. Melanjutkan angan angan kosong hingga matahari menampakkan cahayanya.

Pagi, identik dengan syarat berkah dari illahi.

Sedikit yang mampu berdiri tegap mengokohkan niatnya, raga dan harapannya untuk menyambut hujan berkah pagi.

Ibu berkata, kebanyakan orang sukses, selalu mampu menahlukkan pagi dengan kemenangan yang nyata.

Kemenangan yang nyata itu apa??
Kemenangan yang mampu kau menangkan dengan semangat menuju tempat peribadatanmu.
Ingatkah panggilan azan yang mengajakmu kepada kemenangan yang nyata?

Khayya 'alalfalaah mari menuju kemenangan.

Ketika datang siang, orang disibukkan dengan pekerjaan yang melalaikan.

Maghrib adalah permulaan malam.

Kehadiran malam adalah hadiah dari siang. Setelah siang harus bekerja keras membanting tulang. Malam datang menyambut seperti ibu. Mebelai dengan lembut dan mampu menghadirkan mimpi.

Banyak orang yang aka terlena ketika malam datang.

Orang yang menang adalah yang mampu menakhlukkan malam dengan terjaga di sepertiga malam terakhirNya.

Hanya orang yang beriman, mengharap ridhoNya, kuat niatnya dan berlimpah rasa syukurnya yang mampu bangun.

Semoga kita termasuk golongan hamba yang beruntung. Mampu memenangkan pagi dengan  menyambut hujan berkahnya.

Dan mampu memenangkan malam dengan amalan terdahsyat pengangkat derajat..
Tulungagung, 20 November 2016

Isdaryanto.com

Indahnya Pagi, Heningnya Malam
Karya: Naser Muhammad 

Kau tahu pagi, dengan sinar mentarinya yang bersinar mengawali hari. Menerangi bumi tanpa lelah tak sedetik pun mengeluh letih. menemani setiap langkah kaki menyongsong mimpi.

Pagi metafora, bagi jiwa yang ceria. Mengawali pagi dengan senyuman indah, mengukur langkah, menata jiwa, untuk masa depan yang telah lama didamba. Tak ada raut wajah yang nampak berduka, yakin. Bahwa setiap tanya, pastilah ada jawabnya. Bagai luka yang selalu saja punya obat penyembuhnya.

Kau tahu pagi, awal Tuhan membagi rezeki, tanpa pilih kasih. Ikhtiarlah menggapai mimpi,x sambutlah kasih Tuhan dengan memberi, memberi tanpa pamrih.

Malam, senyap dalam kelam, gelap tertungkup pualam, saat megah merah di ufuk barat tenggelam menyisahkan rona merah saga dari petang yang sebentar lagi akan menghilang dan menyelam.

Kau tahu malam, tempat untuk mengistirahatkan tubuh yang tengah remuk redam dari aktifitas yang silih berganti menguras badan, sendi seakan terlepas bagai dihantam godam, mengejar kesuksesan yang terkadang menyala namun terkadang padam. tak pernah ada kepastian, hingga Tuhan yang berfirman waktunya tuk pulang.

Tapi kau tahu malam, ia tak sesunyi yang kau bayangkan, jika nafas telah ludas di telan kepenatan, cobalah engkau basuh wajahmu dengan air di sepertiga malam, saat mata sebagian tengah terlelap, terpejam, kau besimpuh di atas sejadahmu yang kusam dan rintihkan segala kepenatan mengarungi bahtera impian yang tak kunjung ada jawaban.

Malam adalah tempat tersunyi paling indah antara hamba dengan Tuhan, bercerita dan mengadu tentang kesakitan tempat paling indah untuk berlari dari kepenatan dan beratnya ujian. dan pagi pun datang tuk melihat bagaimana Tuhan membuat keajaiban dari doa-doa kita semalam.


Itulah Kumpulan Puisi Dengan Tema Indahnya Pagi, Heningnya Malam , semoga menjadi inspirasi kita semua.


warning: Bagi anda seorang blogger yang ingin meng-copy paste artikel saya harap sertakan link sumber, dengan begitu anda mematuhi aturan dan menghargai penulis. Namun alangkah baiknya jika anda menulis artikel dengan pemikiran anda sendiri, itu malah terlihat hebat. 

6 comments:

  1. Ada yang punya teman ku mb ,,,,,alias campur, tp bukan es campur loh ya,, hehe
    Kan disitu juga ada nama karya nya mb

    ReplyDelete
  2. Kak aku ingin belajar buat puisi.
    Aku ingin jadi penulis puisi.

    ReplyDelete